Aplikasi SwaKita ditujukan sebagai penampung aspirasi dan keluhan warga. (sumber: Google Play)
Jakarta - PT Inovasi
Dunia Kreasi menghadirkan aplikasi pemantau lingkungan untuk mendukung
program smart city yang tengah diterapkan Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota (Pemprov DKI) Jakarta. Aplikasi Swakita ini adalah
aplikasi media sosial berbasis peta yang dirancang khusus untuk
menunjang fungsi camat, dan lurah sebagai urban manager dalam melayani
masyarakat, seperti menaggapi keluhan dan saran masyarakat, pengumuman,
kegiatan wilayah, dan lainnya.
Chief Executive Officer (CEO) PT Inovasi Dunia Kreasi, Sumarpung
Halim mengatakan, aplikasi ini terdiri dari dua versi, yaitu versi warga
dan versi pemerintahan daerah (pemda). Versi warga digunakan oleh
masyarakat, dan versi Pemda digunakan oleh aparat Pemda, seperti lurah,
camat dan walikota. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat
mengunduh secara gratis di Google Play Store.
"SwaKita punya fasilitas pelaporan yang dirancang khusus untuk
kebutuhan warga. Di sini bisa melaporkan permasalahan yang ditemui di
mana pun dan akan langsung diterima oleh aparat Pemda setempat untuk
diselesaikan," kata Sumarpung kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/2).
Secara teknis, aplikasi SwaKita dibuat seperti peta berbasis media
sosial. Nantinya aplikasi itu akan dibuat seperti pengaduan masyarakat.
Pengguna bisa memantau situasi berdasarkan laporan pengguna SwaKita
lainnya. Mereka juga bisa saling memberikan like atas laporan-laporan lain di aplikasi ini.
Aplikasi SwaKita yang digunakan warga dan lurah atau camat itu
berbeda. Nah, setiap lurah juga bakal memiliki cakupan wilayah pengaduan
yang sendiri-sendiri. Singkatnya, Lurah Gambir tak akan mendapat
laporan pengaduan untuk wilayah Lenteng Agung.
Menariknya, SwaKita tidak hanya sebatas aplikasi pengaduan
masyarakat, tetapi juga punya fitur lain sehingga membuatnya jadi lebih
kaya dibandingkan aplikasi sejenis. Aplikasi ini bisa juga untuk jadi
media penyebaran pengumuman bagi Lurah atau Camat, kegiatan kelurahan
atau kecamatan, menampilkan prestasi kelurahan atau kecamatan, sarang
blogging, serta pembinaan dan promosi UKM (Usaha Kecil Menengah).
"Ini yang menarik. SwaKita bisa jadi tempat promosi para UKM yang
mulai merintis usahanya. Jadi isinya tidak cuma keluhan dan pengaduan,
tapi juga dapat memberdayakan masyarakat,'" jelas Sumarpung.
Ada beberapa fitur unggulan yang disematkan pada aplikasi SwaKita, di antaranya adalah Info desk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Promosi UKM Binaan, Sistem Pelaporan Masyarakat, dan Panel Kinerja.
"Motivasi dari start-up ini adalah untuk ikut serta dalam
mengembangkan industri kreatif nasional. Kami yakin, pengembang lokal
sebenarnya mempunyai potensi untuk bersaing dengan pemain dari luar
negeri, dan sudah waktunya media sosial lokal menjadi tuan rumah di
negeri sendiri,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar